BANJARNEGARA - Partai Golkar mengusulkan tiga nama pengganti Syamsuddin sebagai calon bupati Banjarnegara yang diusung oleh partai Golkar dalam Pemilukada 24 Juli mendatang. Ketiga nama bakal calon bupati tersebut yakni, Sutedjo Slamet Utomo berpasangan dengan Hadi Supeno, Sutoyo Abadi, dan Waluyo. Ketiganya sudah diusulkan ke DPP Partai Golkar untuk dipilih sebagai calon bupati dari partai berlambang beringin.
"Kita sudah mengusulkan lewat DPD, ini terkait hasil rapat pleno pengurus yang mengembalikan rekomendasi DPP yang menunjuk Syamsuddin sebagai balon bupati berpasangan dengan Sultoni. Pengembalian rekomendasi ini dilakukan karena yang bersangkutan (Syamsudin) tidak mau melaksanakan rekomendasi DPP," kata ketua DPD II Partai Golkar Banjarnegara, Sultoni.
Disinggung mengenai gagalnya pencalonan dirinya yang semula mendapat rekomendasi berpasangan dengan Syamsudin, Sultoni yang juga ketua DPD II partai golkar ini mengaku legowo. "Saya benar-benar legowo, sehingga ketika partai Golkar mengajukan nama-nama pengganti Syamsudin, saya memilih untuk jangan dan tidak diusulkan," kata dia.
Adapun soal peluang ketiga kandidat tersebut, Sultoni mengatakan, mereka sama-sama memiliki peluang yang sama. Ketiganya juga sudah mendaftar ke Partai Golkar. "Siapa pun calon yang akan direkomendasi oleh DPP, seluruh jajaran partai hingga tingkat paling bawah siap memperjuangkannya agar memenangi pemilihan pada Pemilukada Banjarnegara 24 Juli mendatang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait pengusulan pasangan Sutedjo Slamet Utomo dan Hadi Supeno oleh Partai Golkar, Ketua DPC PPP Kabupaten Banjarnegara, Edi Yusmianto menyebutkan, sudah ada komunikasi dengan pengurus DPD Partai Golkar Jateng. Intinya, kata dia, PPP yang sudah resmi mengusung pasangan Sutedjo-Hadi Supeno, siap berkoalisi dengan partai Golkar. "Kalau itu terwujud, berarti mengulang koalisi PPP-partai Golkar seperti dalam pada beberapa kali pemilihan bupati sebelumnya dan Alhamdulillah selalu sukses," katanya. (oel)
"Kita sudah mengusulkan lewat DPD, ini terkait hasil rapat pleno pengurus yang mengembalikan rekomendasi DPP yang menunjuk Syamsuddin sebagai balon bupati berpasangan dengan Sultoni. Pengembalian rekomendasi ini dilakukan karena yang bersangkutan (Syamsudin) tidak mau melaksanakan rekomendasi DPP," kata ketua DPD II Partai Golkar Banjarnegara, Sultoni.
Disinggung mengenai gagalnya pencalonan dirinya yang semula mendapat rekomendasi berpasangan dengan Syamsudin, Sultoni yang juga ketua DPD II partai golkar ini mengaku legowo. "Saya benar-benar legowo, sehingga ketika partai Golkar mengajukan nama-nama pengganti Syamsudin, saya memilih untuk jangan dan tidak diusulkan," kata dia.
Adapun soal peluang ketiga kandidat tersebut, Sultoni mengatakan, mereka sama-sama memiliki peluang yang sama. Ketiganya juga sudah mendaftar ke Partai Golkar. "Siapa pun calon yang akan direkomendasi oleh DPP, seluruh jajaran partai hingga tingkat paling bawah siap memperjuangkannya agar memenangi pemilihan pada Pemilukada Banjarnegara 24 Juli mendatang," ungkapnya.
Sementara itu, terkait pengusulan pasangan Sutedjo Slamet Utomo dan Hadi Supeno oleh Partai Golkar, Ketua DPC PPP Kabupaten Banjarnegara, Edi Yusmianto menyebutkan, sudah ada komunikasi dengan pengurus DPD Partai Golkar Jateng. Intinya, kata dia, PPP yang sudah resmi mengusung pasangan Sutedjo-Hadi Supeno, siap berkoalisi dengan partai Golkar. "Kalau itu terwujud, berarti mengulang koalisi PPP-partai Golkar seperti dalam pada beberapa kali pemilihan bupati sebelumnya dan Alhamdulillah selalu sukses," katanya. (oel)
Sumber : http://www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment
Jadilah anda yang pertama