BANJARNEGARA (KR) - Pasangan calon bupati/calon wakil bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo-Hadi Supeno mendaftar di KPU Banjarnegara di hari terakhir masa pendaftaran, Sabtu (28/5). Pasangan tersebut diusung oleh 10 partai, yaitu PPP, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Gerindra, PKS, PKNU, Hanura, PBR, PPRN dan Barnas. Sebelum mendaftar, ke-10 partai pengusung mengadakan deklarasi di gedung Surya Yudha Sport Center dihadiri Ketua PD Muhammadiyah Kamali, ketua DPC NU Muhdi dan Ketua DPC SI Israhmat Yahya.
Usai deklarasi, pasangan Sutedjo-Hadi Supeno bersama para pengurus partai jalan kaki ke KPU, melalui Jl Sutoyo, Jl Veteran dan Jl Pemuda. Sehari sebelumnya, pasangan dokter Yusrie Husein-M Najib (diusung PKB bersama sejumlah partai non parlemen PDP, Partai Patriot, Partai Kedaulatan, PNI Marhaenisme, Partai Pelopor, PDK, PMB dan PKPB). Sedang dua pasangan lainnya mendaftar lebih awal yaitu Budhi Sarwono-Kusumo Winahyu (calon perseorangan) dan pasangan Syamsudin-Toto Hardono (diusung PAN). "Tahap selanjutnya, KPU melakukan verifikasi berkas administrasi pasangan," kata ketua KPU, Wahyu Setiawan. Kedatangan Tamu Dalam pada itu, sekitar setengah jam menjelang pendaftaran ditutup Sabtu pukul 24.00, KPU kedatangan tamu Sudewi Metianing, pegawai PLN di Semarang. Diiringi tiga perempuan lain, Sudewi menyatakan akan mendaftar kepada anggota KPU Rinta Arif dan sekretaris KPU Imam Kusharto. Kedatangan kedua orang itu membuat KPU terkejut, karena berdasarkan data jumlah kursi dan perolehan suara partai-partai hasil Pemilu 2009, sudah habis digunakan oleh 4 pasangan calon. "Saya akan mendaftar sebagai calon bupati, berpasangan dengan pak Dwi Toto," kata Sudewi. Ketika kemudian anggota KPU Rinta Arif menanyakan, surat dukungan dan berkas persyaratan lainnya, Sudewi menyatakan belum membawa. Anehnya, perempuan yang wajahnya sudah terpampang di baliho di berbagai tempat sejak beberapa bulan lalu itu, minta tanda terima penyerahan berkas. Pada saat bersamaan, Dwi Toto yang berprofesi sebagai guru di SMA 1 Bawang Banjarnegara, bersama sejumlah pendukung berada di luar gedung KPU. Rinta Arif menolak memberikan tanda terima, karena Sudewi tak menyerahkan dokumen apa pun. Ia kemudian pamit keluar. Sedangkan orang-orang yang berada di ruang pendaftaran, termasuk sejumlah intel Polri dan TNI geleng-geleng kepala. Dwi Toto, ketika ditemui KR mengaku datang ke KPU karena berharap masih tersedia cukup kursi untuk mengusung dirinya sebagai calon wakil bupati mendampingi Sudewi. "Lima kursi Partai Demokrat sampai sekarang belum dipakai. Kekurangan tiga kursi, kami bisa nyempil ke Hadi Supeno, karena dukungan kursi partai berlebih," katanya. Ia juga mengaku sedang menunggu telepon dari petinggi DPP Partai Demokrat. Beberapa saat selewat pukul 24.00, Dwi Toto meninggalkan halaman kantor KPU. (Mad) - k
No comments:
Post a Comment
Jadilah anda yang pertama