Wednesday, July 27, 2011

Ratusan Warga Demo KPU, Tolak Hasil Pilkada

BANJARNEGARA - Seratusan warga menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Banjarnegara untuk menyatakan keberatan dan menolak hasil pilkada yang coblosannya dilaksanakan, Minggu (24/7) lalu.
Bilad, seorang peserta aksi dalam orasinya menyayangkan banyaknya PNS yang tidak netral dan adanya keterlibatan kades dalam upaya pemenangan salah satu pasangan calon di Kecamatan Pagedongan. Yakni, kata dia, dengan mengeluarkan surat edaran kepada warga yang isinya berupa rancangan aturan, yang bakal diterapkan kepada warga jika tidak mengikuti surat edaran kades tersebut.
Selain itu, disebutkan banyak juga terjadi aksi penculikan terhadap kader pasangan Budhi Sarwono-Kusumo Winahyu. Hal itu membuat upaya pasangan tersebut untuk sosialisasi, menjadi terhambat.
Dikeluhkan juga adanya intimidasi terhadap saksi pasangan itu, sehingga tak bisa datang saat pemungutan suara. Massa datang dengan membawa spanduk dan puluhan poster yang isinya berupa penolakan terhadap hasil pilkada.
Di KPU, perwakilan massa kemudian diterima oleh Ketua KPU Banjarnegara, Wahyu Setiawan MSi dan anggota.
Dalam kesempatan itu, Wahyu mengatakan, aksi yang dilakukan massa diterimanya karena itu bentuk ekspresi atau penyampaian pendapat.  ''Tahapan pilkada tidak berhenti dan mesti berjalan terus. Puncaknya berupa penetapan pasangan calon terpilih pada 31 Juli 2011 mendatang. Jika ada pihak yang keberatan dengan hasil tersebut, maka bisa menempuh jalur hukum ke Mahkamah Konstitusi (MK),'' katanya.
Tidak Netral
Dari KPU, massa lantas melanjutkan aksinya ke kantor panwaskab. Massa juga menilai lembaga ini tidak netral, karena banyak pengawas lapangan yang memihak kepada salah satu calon tertentu.
Bahkan di beberapa desa, ada pula pengawas lapangan yang ikut melakukan intimidasi kepada kader cabup Buwin sehingga meresahkan. ”Laporan yang kami sampaikan kepada panwas seolah-olah tidak didengarkan. Padahal kami melaporkan ratusan dugaan pelanggaran terkait pilkada. Namun mana hasilnya, apakah ada tindaklanjutnya atau tidak,” kata Gunawan, salah seorang peserta aksi.
Di kantor panwaskab, massa ditemui oleh anggota Panwaskab, Tjefi Hidayat dan Ketua Panwascam Kota Banjarnegara, Kristiarso. Tjefi mengatakan, pihaknya saat ini tengah menindaklanjuti laporan terkait pelanggaran pilkada. Namun laporan itu tidak bisa diselesaikan dengan cepat karena keterbatasan personel panwaskab.
Selain itu, banyak pula pihak-pihak baik terlapor maupun pelapor yang tidak datang memenuhi panggilan panwaskab, sehingga proses pemeriksaan menjadi lama dan berlarut.
”Kami sampai pukul 04.00 kemarin masih melakukan pemeriksaan terkait laporan pelanggaran pilkada. Kami sudah berupaya optimal untuk menyelesaikan laporan,” kata dia.  
Ditambahkannya, semua pihak tanpa terkecuali akan diproses sesuai dengan ketentuan yang ada. Termasuk pula dugaan adanya tindakan dari pengawas lapangan seperti yang disampaikan massa. Aksi itu mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Sejumlah jalan protokol yang dilalui massa sempat ditutup oleh petugas.
Setelah mendapatkan jawaban dari panwaskab, massa lantas membubarkan diri dan berjalan kaki keliling kota menuju sekretariat BSC. Ketua BSC Kedy Afandi mengatakan, aksi demonstrasi yang dilakukan pihaknya adalah aksi damai dan tidak anarkis. ”Aksi ini adalah murni suara dari masyarakat di tingkat akar rumput. Jika berbuat anarkis, silahkan ditindak sesuai dengan aturan yang ada,” jelasnya.(J3,H25-68)

sumber : klik disini

1 comment:

  1. Habis obyekan satu cari obyekan yg lain ya itulah demo kemarin he he

    ReplyDelete

Jadilah anda yang pertama

Berita Terbaru