Saturday, July 16, 2011

Jurusan Malarialogi Pada Poltek Banjarnegara hanya ada 3 di dunia, tapi.....

Berikut adalah status Masrifan Djamil dalam facebooknya :
Tahukah sedulur2 kalo beban Banjarnegara tambah berat di bidang kesehatan? Banyak yang nggak tahu kan, kalo malaria datang lagi. Sudah 4 kecamatan endemis lagi. Tambah endemis demam berdarah. Ayo, mosok terperosok dua kali? (maksudnya pilihlah pemimpin yang meringankan beban rakyat, bukan meringankan beban dirinya sendiri). Dari Semarang saya berdoa untuk sedulur semua. Sehat, selamet, setara, sejahtera, silaturrahim..... Amiiin
22 jam yang lalu




    • Teguh Saptono amiin pak..............sukses terus ya disemarangnya......
      22 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil 





      Ada teman telepon soal Jurusan Malariologi, saya beritahu bahwa Jurusan itu tidak berhasil diperjuangkan, karena yang maju cuma Ketua Program Studi (Pak Kusnari) menghadapi Pejabat Badan PPSDM Depkes kala itu (2009). Jadinya Malariologi kandas, dimasukkan Jurusan Kesehatan Lingkungan. Apa sudah tahu ya para mahasiswanya kalau nggak jadi Malariologi. Dulu obsesi para pendiri dan direstui Diknas, Jurusan Malariologi jadi andalan Indonesia di Banjarnegara. Karena di dunia hanya ada 2 tempat yang punya (Yaman dan Rusia). Kalau Indonesia punya, maka jadi yang ke3 dan bisa "dijual" untuk Asia. Maka Banjarnegara diharapkan mendunia. Kalau jurusan Kesehatan lingkungan, kata orang Sunda "Itu mah udah banyak", dan bukan Jurusan Malariologi.....

      22 jam yang lalu ·  1 orang

    • Masrifan Djamil Tentu teman yang telepon itu kaget, karena baru tahu kalau Jurusannya bukan Malariologi
      22 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Malariologi itu kompleks dan spesifik (khas), karena bukan hanya kesehatan lingkungan. Ada manusianya, ada nyamuknya. Tidak bisa disederhanakan hanya Kesehatan Lingkungan. Ayo, nanti Bupati baru berjuang mengembalikan Jurusan itu jadi Malariologi. Saya dulu Wakil Ketua Yayasan, rasanya belum pernah dapat surat pemberhentian. Kalau diajak berjuang untuk mengembalikan ke malariologi ya tentu mau
      22 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Ada juga yang mengeluh kepada saya: yang sukses memberantas malaria sampai diakui dunia (11 negara pelatihan di Banjarnegara tahun 2006) malah kurang diapresiasi, katanya malah menjauh tempatnya dari "PENJAGAAN" malaria. Saya pikir "Pantas ya malaria datang lagi, endemis lagi". Plus bonusnya "Endemis Demam Berdarah" yang selama saya kerja 18 tahun di Banjarnegara nggak ada sejarahnya.....
      22 jam yang lalu

    • Crepenk Portalradio Nyuwun ijin nyimak.. Kulo mpun nate mlebet RSUD gara2 DBD..
      21 jam yang lalu melalui Facebook Seluler

    • Aji Massudarso Kalo malaria datang lagi, DBD endemis, kan ya itu artinya akan ada proyek lagi to pak? kemudian "pemimpin yang meringankan beban rakyat" .... menurut pak Dokter siapa atau seperti apa? he he he ngapunten pak, saya masih harus belajar ...
      21 jam yang lalu

    • Aji Massudarso 





      tentang Prodi Malariologi berubah menjadi Prodi Kesehatan Lingkungan mungkin iya pak, la wong saya lewat kenteng kok ada tulisan gedhe KESLING.... saya sempat kaget.... sangat kaget pak. Hari Senin lalu, ada 4 mahasiswa poltek yang kerja praktek di tempat kerja saya, saya tanya "apa benar dik Malariologi sudah berganti menjadi Kesling?" dijawab kompak "iya pak". saya hanya bergumam "We ...lah!!!, iki pak Masrifan Pirso po ora yo?". Kemudian saya ceritakan mulabukane ada Prodi Malariologi itu pada anak-anak tadi ... mereka hanya bengong.....

      21 jam yang lalu ·  1 orang

    • Mas Rofik yang saya tahu karena lulusan malariologi ..... di seleksi PNS kuota belum ada jadi untuk aman lulusannya diganti kesling meski materi kuliah mungkin masih malariologi .......... saya orang luar kampus jadi cuma denger slentingan ........ karena setelah lulus temen2 mahasiswa juga butuh job
      11 jam yang lalu

    • Agus Supriyanto 





      yg perlu diperhatiakn di sini ttg pelayanan kesehatan seperti puskesma... sbagai info di kab. sleman semua puskesma sudah mendapat sertifikasi ISO 9001 dr SGS dan pelayanan lumayan bagus. di puskesmas salam muntilan sudah bisa general checkup lengkap.. dan di puskesmas banjar .... saya ga tau saya blm pernah priksa di puskesma. Biaya brobat di Dokter umum Banjar sangat mahal... skali periksa minimal 50rb... di turi sleman cmn 25-35rb

      10 jam yang lalu ·  1 orang

    • Avi Avifa yang jelas direktur politehniknya lagi sibuk ngurusi PILKADA dan jadi team sukses ST 12 gitu loh pak masrifan ......
      8 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Direkturnya kan PNS. Dosen di UNSOED. Jadi cuma nyambi untuk Poltek Banjarnegara. Kalau PNS nggak boleh berpolitik. Kecuali "nggak konangan" Panwaslu....
      8 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Biasanya mas Rofik kritis. Kali ini pragmatis
      8 jam yang lalu

    • Adiet Rendra semoga kali ini tidak salah pilih lagi
      8 jam yang lalu

    • Avi Avifa kalau tidak percaya jenengan sowan aja ke kalipelus dan tanyakan dan diajawab dengan jujur asal tidak ada dusta diantara mereka.ada tambahan lagi pak yg jelas belum konangan Panwaslu he......he....he.....kapan​ pak silaturahmi ke banjarnegara ?
      8 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Oya mas Rofik. Saya sekarang ada teman yang pernah bekerja di suatu PDAM. Kisahnya mirip njenengan
      8 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Mas Rofik: semoga sehat, sukses dan selamat. Di Puskesmas Karangtengah apa Semarang sekarang ini? Kan rumahnya Parakan Canggah?
      8 jam yang lalu

    • Masrifan Djamil Aji Massudarso: apapun perjalanannya, Mas Darso ikut mendirikan Politeknik Banjarnegara. Sugeng week end mas. Salam untuk keluarga
      8 jam yang lalu ·  1 orang

    • Masrifan Djamil Aji Massudarso: Tetep ada fakta, meskipun mungkin tidak ditulis kelak. Allah swt pasti mencatat dan memperhitungkan amal mas Darso. Semoga diterima dan dilipatgandakan pahalanya. Amiiin
      8 jam yang lalu ·  1 orang

    • Aji Massudarso Amin amin ya robbal 'alamiin...terima kasih PakMasrifan Djamil, sak manten ugi do'a kawula kagem bapak.....
      3 jam yang lalu

    • Bisma Dewabrata Brata Nderek kenalan pak Masrifan,kalau masalah kesehatan panjenengan ahlinya,tapi penanganan kesehatan secara makro di Banjarnegara rasanya masih ketinggalan. Contohnya dokter anak di Banjar rasanya cuma ada satu,padahal populasi balita di Banjar cukup banyak,begitu juga pelayanan di RSUD dengar2 kalah sama RSI Bawang,apa betul?. Kalau betul ini salah siapa?. Apa perlu ditanyakan sama rumput yg bergoyang?.
      sekitar sejam yang lalu melalui Facebook Seluler

No comments:

Post a Comment

Jadilah anda yang pertama

Berita Terbaru