Saturday, August 18, 2012

Berzikir Sebanyak-banyaknya Berdoa Sedikit Saja


Suatu ketika Pak Dahlan Iskan (menteri BUMN, red.) bertanya kepada saya: ‘’Apakah di dalam Al Qur’an ada perintah untuk berdoa sebanyak-banyaknya?’’ Saya jawab: ‘’tidak ada. Yang ada ialah perintah untuk BERDZIKIR sebanyak-banyaknya.’’ Rupanya, Pak Dahlan sedang galau tentang banyaknya orang yang sangat suka berdoa, tetapi kurang berusaha. Sehingga, terasa kurang menghargai karunia Allah yang telah diberikan kepada kita untuk bekerja keras dalam menggapai tujuan.

Saya memang tidak menemukan perintah untuk berdoa sebanyak-banyaknya itu. Bahkan para nabi dan rasul beserta para pengikutnya yang sedang berjuang menegakkan agama Allah pun ketika sedang menghadapi masalah tidak diperintahkan untuk berdoa, melainkan disuruh banyak-banyak berdzikir.‘’Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan berdzikirlah menyebut (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu memperoleh kemenangan.’’ [QS. Al Anfaal (8): 45].

Friday, August 17, 2012

Ramadan Berakhir Jum'at Kenapa Sholat Idul Fitri Minggu


Saya masih merasa gundah dengan sejumlah pertanyaan dari para sahabat saya tentang awal Ramadan dan Awal Syawal. Sungguh kasihan menyaksikan mereka kebingungan memahami ‘fenomena’ penetapan waktu ibadah yang berbeda itu. Dan, lebih kasihan, karena ternyata kebingungan tersebut terulang lagi saat menyongsong datangnya Idul Fitri. Karena itu, saya ingin berbagi pemahaman lebih jauh tentang hal ini.

‘’Saya benar-benar bingung mas Agus. Awal Ramadan bingung, akhir Ramadan juga bingung. Saya takut berdosa, karena melakukan ibadah tanpa mengetahui ilmunya. Bukankah Al Qur’an mengajari agar kita punya alasan yang jelas dalam menjalani agama ini?’’ Kata kawan saya memulai ‘curhat’nya, sambil mengutip QS. 17: 36. ‘’Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung-jawaban.’’

Wednesday, August 15, 2012

Fase Lenyap Setelah Alam Akhirat


Segala sesuatu ini muncul dari ‘ketiadaan’ dan bakal kembali kepada ‘ketiadaan’. Dalam istilah Al Qur’an, kalimat yang sering kita dengar itu berbunyi: inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun – sesungguhnya (semua ini) milik Allah, dan bakal kembali kepada-Nya.’’ Ternyata, drama kehidupan manusia, menurut Al Qur’an, melewati lima fase: dari tiada menuju tiada kembali.

Dalam konteks pengetahuan manusia yang terbatas, keberadaan ‘sebelum ada’ itu disebut sebagai ‘ketiadaan’. Belum eksis, bahkan tidak eksis. Dan sesudah drama kehidupan ini selesai, kita juga bakal kembali tidak ada, alias kehilangan eksistensi kembali. Sebuah ‘kehilangan’ yang sebenarnya tidak pantas kita sebut kehilangan, karena memang kita tidak pernah memilikinya. Sejak awal kita sudah tidak ada, sebab yang ada itu memang hanya Dia: Allah azza wajalla.

Beragama Tak Cukup Hanya Bermodal Iman


Keimanan adalah level paling dasar dalam menjalani proses beragama. Orang beragama yang tidak beriman bisa dimaknai sebagai belum beragama dalam arti yang sesungguhnya. Barangkali hanya formalitas belaka, semisal hanya Islam KTP dan pakaiannya saja. Berislam dengan cara demikian tentu bukanlah yang dimaksudkan oleh Al Qur’an Al Karim. Karena, ‘Islam’ itu bermakna proses berserah diri hanya kepada Allah Tuhan Semesta Alam.
                 
Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah tunduk", karena IMAN itu BELUM MASUK ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun amalanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". [QS. Al Hujuraat: 14]

Tuesday, August 14, 2012

Jangan Beriman Hanya Karena Kata Orang


Keimanan yang diperoleh dengan mudah, akan runtuh dengan mudah. Sebaliknya, keimanan yang diperoleh dengan perjuangan dan proses yang panjang, akan berakar kokoh di dalam sanubari. Tak mudah tergoyahkan, tak mudah dibeli, atau apa lagi diruntuhkan. Ia seperti pohon yang akarnya menghunjam kuat ke dalam tanah, dan cabang-cabangnya menjulang ke langit. Begitulah Al Qur’an memberikan perumpamaan.
                 
‘’Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.’’ [QS. Ibrahim: 24]

Monday, August 13, 2012

Alloh pun Tak Mau Memaksa


Betapa kelirunya jika kita beragama dengan cara memaksa. Karena, ternyata Allah pun tak mau memaksa seseorang dalam menjalankan agamanya. Semua harus berangkat dari kesadaran, bukan dari keterpaksaan. Sehingga, proses spiritualitas seseorang dalam meningkatkan kualitas beragamanya adalah seiring dengan proses meningkatnya kesadaran dan berserah diri kepada-Nya. Bukan membesarnya rasa keterpaksaan dalam menjalankan ibadah.

Beragama dengan cara terpaksa adalah percuma. Dia tidak akan pernah berserah diri kepada-Nya, melainkan malah memupuk rasa keingkaran dalam jiwa. Tentu saja ini berlawanan dengan kata ‘Islam’ yang bermakna berserah diri hanya kepada Allah. Sungguh, kualitas berserah diri itu tidak akan pernah bisa dicapai oleh orang-orang yang merasa terpaksa dalam beragama. Keberserah-dirian hanya bisa dicapai oleh orang menjalaninya dengan keikhlasan, kesabaran, ketaatan, dan pengorbanan.

Sunday, August 12, 2012

Pamer Kecanggihan


3 Orang tengah terdiam menikmati kehangatan sauna, yaitu orang dari Amerika, Jepang dan Indonesia. Keheningan didalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi, ..bip,...bip,....bip... Orang Amerika membuka telapak tangan kirinya, dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya itu. Dua rekan se 'sauna' nya dengan kagum melihat tulisan yang muncul ditelapak tangan orang Amerika tersebut.
"Oh, telapak tangan saya telah ditanamkan chips, saya dapat langsung menerima pesan SMS tanpa alat , SMS nya langung tampil ditelapak tangan saya,..." ujar si Amerika ketika melihat kedua rekannya bengong.
Sesaat kemudian terdengar dering telepon, orang Jepang mengangkat tangan kanannya, jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking kebibirnya, "Oh maaf, saya terima telepon dulu, tangan saya sudah berisi chips, saya dapat menerima dan berbicara melalui 2 jari saya tanpa menggunakan HP" kata si Jepang.
Melihat semua itu, orang Indonesia mulai gugup, Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang orang ini? pikirnya. Karena stress, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi.
Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya.
Dengan keheranan orang Jepang dan orang Amerika menunjuk ke untaian kertas 'sisa' tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung dibokong anda...?"
"Oh maaf, saya baru terima Fax.." jawab orang Indonesia tersebut.

sumber : klik disini

Memahami Al Quran Jangan Sepotong Sepotong


Banyak diantara umat Islam yang memahami informasi Al Qur’an secara sepotong. Cara demikian sangat berbahaya dan bisa menyesatkan. Apalagi jika lantas didoktrinkan kepada orang awam, hasilnya bisa memunculkan berbagai penyimpangan dalam beragama. Mulai dari yang bersifat keyakinan personal, mencari pembenaran terkait dengan kepentingan terselubung, sampai pada meluasnya radikalisme yang kebablasan.

Bagi saya, ayat-ayat Al Qur’an itu mirip dengan potongan puzzle yang dipisah-pisahkan, sehingga belum memberikan kesimpulan gambar utuh jika hanya dipahami sepotong. Atau, mirip cerita tujuh orang buta yang ingin memahami gajah. Dimana setiap orang buta itu, karena keterbatasannya, hanya bisa memahami sejauh yang bisa dirabanya. Karena itu, mereka lantas berselisih pendapat tentang bentuk gajah.

Saturday, August 11, 2012

Nabi Yang Ummi Itu Pun Menjadi Ilmuwan Jenius


Al Qur’an adalah kitab petunjuk yang sangat hebat. Di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang tinggi. Mulai dari ilmu sastra, filsafat, ekonomi, politik, sains, sampai teknologi. Hanya orang-orang yang berakal saja yang bisa menggali ilmu-ilmu itu untuk diterapkan dalam kehidupannya.

Nabi Muhammad adalah contoh konkret hasil dari pendidikan Allah lewat Al Qur’an Al Karim. Sehingga, beliau dikenal juga sebagai ‘Al Qur’an Berjalan’. Itu dikatakan oleh isteri beliau Siti Aisyah, bahwa akhlak dan perilaku beliau adalah Al Qur’an itu sendiri. Nabi Muhammad adalah satu-satunya manusia yang sudah menjalankan dan meneladankan seluruh isi Al Qur’an yang berjumlah 6.236 ayat itu.

Friday, August 10, 2012

Al Quran Kitab Suci Masyarakat Modern


Bulan Ramadan adalah bulan turunnya Al Qur’an. Inilah kesempatan kita untuk mengenal kitab suci yang ajaib ini lebih mendalam. Sebuah kitab yang sangat sesuai dengan kondisi masyarakat modern. Apakah tanda-tandanya bahwa kitab ini cocok bagi peradaban akhir zaman?

Yang pertama, inilah kitab suci yang sejak awal sudah punya perhatian besar pada budaya baca tulis. Karena itu, sejak awal turunnya di gua Hira’ , Al Qur’an sudah mengedepankan budaya membaca. Dan itu diabadikan oleh Allah di dalam Al Qur’an. ‘’BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq (embrio). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan PENA. Dia mengajari manusia segala apa yang tidak diketahuinya.’’ [QS. Al ‘Alaq: 1-5].

Thursday, August 9, 2012

Energi Al Quran Bisa Menghancurkan Gunung


Banyak umat Islam yang memperlakukan Al Qur’an dengan salah kaprah. Sehingga, kitab suci yang amat hebat ini tidak ditempatkan atau difungsikan sebagaimana mestinya. Kesalah-kaprahan itu semakin terlihat di bulan suci Ramadan. Sebuah bulan dimana kandungan hikmah Al Qur’an – yang masih berada di Lauh Mahfuzh – itu diturunkan ke Bumi.

Saya sering menyebutnya dengan istilah ‘umat Islam jauh dari Al Qur’an’. Meskipun, secara fisik kitab suci itu dibawa kemana-mana. Seorang kawan saya protes dengan istilah ‘jauh dari Al Qur’an’ itu. ‘’Saya ini dekat mas dengan Al Qur’an. Setiap saat kitab suci ini tak pernah jauh dari saya. Selalu saya bawa kemana pun saya pergi.’’

Wednesday, August 8, 2012

Mencegat Lailatul Qadr

Lailatul Qadr adalah puncak puasa Ramadan. Hampir semua umat Islam yang paham tentang ilmu puasa mengharapkan bisa bertemu dengan malam yang mulia dan penuh berkah itu. Masjid-masjid di berbagai kota di Indonesia maupun belahan dunia dipenuhi orang-orang yang beriktikaf demi memenuhi harapan untuk bertemu Lailatul Qadr yang penuh hikmah.

Malam yang diceritakan Al Qur’an memiliki kualitas lebih dari seribu bulan itu, kata Rasululah SAW selalu hadir di sepuluh hari terakhir puasa. Karena itu sejak memasuki hari ke-21 sampai menjelang Idul Fitri umat Islam berlomba-lomba beriktikaf memusatkan perhatian kepadanya. Konon ada yang meyakini malam itu bakal datang di hari-hari ganjil: 21, 23, 25, 27, dan 29. Sehingga tak jarang memunculkan keinginan mencegatnya hanya di malam-malam ganjil itu. Meskipun banyak juga yang tak mau main cegat-cegatan, mengikhlaskan iktikaf karena Allah semata, sepanjang hari-hari terakhir Ramadan.

Tuesday, August 7, 2012

Kenapa Di Mesir & Arab Tak Ada Nuzulul Qur’an


Tanpa terasa bulan Ramadan sudah berada di pertengahan. Di sekitar tanggal 17 Ramadan umat Islam Indonesia banyak yang memperingati Nuzulul Qur’an. Bukan hanya di masjid dan komunitas-komunitas pengajian, melainkan sampai ke berbagai lembaga dan instansi, bahkan istana negara. Namun, yang membuat saya merasa aneh, peringatan Nuzulul Qur’an itu tidak terdapat di Mesir dan berbagai negara Arab, termasuk Saudi Arabiya.

Bagi yang pernah berumrah di bulan Ramadan, mestinya mengetahui hal itu. Tidak ada peringatan Nuzulul Qur’an di Mekah maupun Madinah. Demikian pula bagi yang pernah berkunjung ke Mesir dan negara-negara Arab lainnya, tidak menemukan adanya peringatan turunnya kitab suci tersebut. Kalaupun ada, sebagaimana saya lihat di Mesir, juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Jadi, peringatan 17 Ramadan sebagai Nuzulul Qur’an itu rupanya khas Indonesia.

Monday, August 6, 2012

Berpuasa Menyongsong Turunnya Al Quran

Kenapakah umat Islam menjalankan puasa di bulan Ramadan? Apakah penyebabnya? Seorang kawan menjawab: ‘’supaya kita menjadi orang yang bertakwa’’. Ia pun lantas mengutip QS. Al Baqarah: 183: ‘’Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu AGAR kamu BERTAKWA.’’

Saya katakan, jawaban itu belum tepat. Karena ‘agar bertakwa’ itu bukan ‘penyebab’. Melainkan ‘akibat’. Jika kita berpuasa dengan baik dan benar, akibatnya kita akan menjadi orang yang bertakwa – memiliki kontrol diri yang bagus.

Kawan saya lainnya ikutan menjawab: ‘’supaya menjadi sehat.’’ Dia pun mengutip hadits Rasulullah SAW: Shuumu tashiihu – berpuasalah maka kamu bakal sehat. Saya katakan lagi, ‘’supaya sehat’’ itu pun bukan ‘penyebab’, melainkan ‘akibat’. Siapa saja berpuasa dengan baik dan benar, insya Allah, (akibatnya) dia akan menjadi lebih sehat.

Keduanya – takwa dan sehat – adalah akibat dari berpuasa, karena menggunakan kata sambung ‘agar’ dan ‘supaya’. Ada hal lain yang menjadi penyebab utama kenapa umat Islam disuruh berpuasa pada bulan Ramadan. Yakni, disebabkan oleh turunnya al Qur’an sebagai petunjuk di dalam bulan suci itu. Dasar ayatnya adalah QS. Al Baqarah: 185.

Sunday, August 5, 2012

Didalam Surga dan Neraka Selama Milyaran Tahun


Hanya orang-orang yang layak masuk surga saja yang bakal masuk surga. Dan hanya mereka yang pantas masuk neraka sajalah yang bakal masuk neraka. Allah tidak pernah menganiaya atau merugikan hamba-hamba-Nya sedikit pun. Begitulah, Firman Allah di dalam kitab suci-Nya.

Surga dan neraka itu diberikan Allah sebagai balasan atas perbuatan kita selama hidup di dunia. Dan semua itu, bukan ditentukan dengan sewenang-wenang. Melainkan berdasarkan hisab atas segala amalan yang tercatat di dalam rekaman sejarah hidup kita. Tidak ada yang disembunyikan sedikit pun, walau hanya sebesar partikel sub atomik. Diistilahkan dengan ditegakkan-Nya mizan alias timbangan keadilan.

Saturday, August 4, 2012

Rekaman Itu Diputar di Hari Pengadilan


Al Qur’an bercerita tentang adanya hari pengadilan kelak. Saat itu manusia akan menerima balasan atas segala kebaikan maupun kejahatannya. Dalam cerita klasik, kita diberi gambaran tentang proses pengadilan yang berjalan secara manual. Didatangkan saksi-saksi, dan diberikan buku amalannya, serta dikalkulasi neraca pahala dan dosanya.

Namun kalau kita mau mencoba memahaminya secara saintifik, kita bakal memperoleh gambaran yang lebih menakjubkan terhadap peristiwa itu. Bahwa pengadilan itu akan berlangsung dengan sangat modern, dikarenakan adanya rekaman alam semesta terhadap segala perbuatan kita. Seluruh rekaman perbuatan kita bakal diputar ulang untuk kita saksikan sendiri. Baik yang ada di dalam otak kita, di untaian genetika sel-sel kita, maupun di alam semesta.

Friday, August 3, 2012

Ketika Alam Merekam Perbuatan Manusia


Saat kecil, guru mengaji saya menceritakan bagaimana caranya malaikat Raqib dan Atid mencatat perbuatan manusia. Kedua malaikat itu, konon duduk di pundak kanan dan pundak kiri. Raqib mencatat segala amal kebajikan kita, sedangkan Atid mencatat perbuatan buruk. Kelak, kedua buku  catatan itu akan diserahkan kepada Allah saat hari pengadilan.

Maka, tak terhindarkan, sejak itu saya selalu membayangkan ada makhluk seperti manusia yang sedang menduduki kedua belah pundak saya sambil membawa buku catatan dan ballpoint. Setiap orang punya dua malaikat, sehingga jumlah malaikat Raqib dan Atid itu sedemikian banyaknya. Sebanyak manusia yang pernah hidup di Bumi.

Thursday, August 2, 2012

Sehari Setara Dengan Lima Puluh Ribu Tahun


Perhitungan waktu sangat bergantung kemana kita menyandarkan pedoman. Apakah berpatokan kepada Bulan, ke Matahari, ke Planet, atau benda-benda langit lainnya. Di era modern, perhitungan waktu sudah disandarkan kepada jumlah getaran atom. Sehingga disepakati, satu detik adalah setara dengan getaran atom Caesium-133 sebanyak  9.192.631.770 kali. Maka panjangnya waktu semenit, sejam, sehari, sebulan dan setahun adalah perkalian dari ukuran paling dasar ini.

Dengan menggunakan jam atomik, kita tidak bingung lagi menetapkan panjang waktu dimana pun berada. Jangankan hanya lintas benua, pergi keluar angkasa pun kita tetap bisa menggunakan patokan waktu itu untuk menandai berbagai kegiatan, termasuk ibadah shalat dan puasa. Besaran waktu mutlak alam semesta telah bisa diterjemahkan ke dalam waktu digital. Ini akan semakin mempermudah interaksi manusia dalam jarak jauh, dengan akurasi sampai sepersekian detik. Bukankah kalender dan jam memang diciptakan untuk memudahkan manusia melakukan interaksi, dan bukan untuk mempersulit serta memunculkan masalah baru?

Wednesday, August 1, 2012

Silaturahmi atau Silaturahim?



Silaturahmi suatu perbuatan yang dianjurkan oleh agama, terlebih dalam agama Islam. Hal itu sebagaimana dalam Alquran surat Annisa ayat 1 yang artinya,”Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Demikian pula di dalam beberapa hadis terdapat anjuran untuk melaksanakan silaturahmi. Salah satunya seperti hadis berikut yang artinya,

“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi.” (H.R. Bukhari-Muslim).

Ketika Bulan Berputar 12 Kali Dalam Setahun


Kalender-kalender besar seperti kalender Masehi, Cina dan Hijriyah semuanya sepakat, bahwa satu tahun berisi 12 bulan. Meskipun, dulunya kalender Masehi pernah hanya berisi 10 bulan, di zaman Romawi. Tetapi karena ‘kekacauan’ sistem penanggalannya, kalender ini pun lantas menggenapkan jumlah bulannya menjadi dua belas seperti sekarang.

Kalender Masehi dikenal sebagai kalender yang berbasis pada gerakan semu matahari. Yang kemudian diketahui sebagai gerak planet bumi berkeliling matahari sebagai pusat tatasurya. Satu putaran Bumi mengelilingi matahari itu adalah 365,25 hari, yang kemudian disebut sebagai satu tahun. Namun dalam prakteknya, satu tahun hanya berisi 365 hari. Sisanya yang 0,25 hari dikumpulkan setiap empat tahun sekali menjadi tanggal 29 Februari. Dikenal sebagai tahun kabisat.

Tuesday, July 31, 2012

Berijtihad Mencari Solusi Perbedaan


Betapa nikmatnya bertafakur di bulan Ramadan. Apalagi bersama sejumlah pemikir Islam, yang tulisan-tulisannya tertuang di kolom Tafakur Jawa Pos ini. Kita memperoleh banyak hikmah dan pencerahan, serta arah yang jelas dalam menjalankan agama dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa ada beberapa perbedaan diantara  buah pikiran tersebut, itu menjadi keniscayaan. Tetapi, justru disitulah Allah menaburkan hikmah dan rahmat-Nya.

Saya terkesan dengan tulisan Pak Said Aqil Siroj, ketua umum PBNU, kemarin, tentang perlunya umat Islam kembali kepada substansi ibadah puasa. Bahwa bulan suci ini harus dimaknai sebagai bulan perjuangan (syahrul jihad), bulan bertafakur (syahrul ijtihad), dan bulan berspiritual (syahrul mujahadah). Ini sungguh cocok dengan kolom Tafakur yang digagas Jawa Pos.

Sunday, July 29, 2012

Waktu Mutlak dan Penanggalan Relatif


Tanggal berapakah sekarang? Orang Indonesia menyebutnya tanggal 29 juli 2012. Orang Cina menamakannya, 11 Bing Shen 4710. Dan orang Arab mengatakan, 10 Ramadan 1433 H. Padahal harinya sama. Tetapi, kenapa kok tanggalnya berbeda? Itulah realitas. Waktu alam semesta bersifat mutlak, tetapi waktu manusia berbeda-beda, bersifat relatif.

Memang, kalender bersifat kesepakatan manusia. Bisa dalam komunitas kecil, atau bangsa, atau dunia internasional. Tiga macam kalender yang saya sebut diatas adalah tiga kalender besar dunia, yang masing-masingnya dianut oleh miliaran penduduk bumi. Kalender Masehi alias Gregorian dipakai secara internasional, antar bangsa dan negara. Kalender Cina dipakai oleh bangsa Cina dimana pun mereka berada. Demikian pula kalender Hijriyah dipakai oleh umat Islam di berbagai negara.

Saturday, July 28, 2012

Tahajud Siang Hari Duhur Malam Hari


‘Shalat adalah ibadah yang ditentukan waktunya’. Begitulah Allah berfirman di dalam  Al Qur’an.  Ayat ini memiliki multi-tujuan. Selain memberikan pedoman dalam menjalankan shalat, di dalamnya terkandung perintah agar umat Islam memahami soal waktu. Bahkan, di sebuah surat yang sering kita baca, Allah menjadikan waktu sebagai sumpah: wal ashri - demi waktu. Menunjukkan betapa pentingnya ‘waktu’ itu.

Terkait dengan penetapan waktu ibadah shalat, umat Islam di dunia internasional masih memiliki masalah yang sangat mengganjal. Dan saya masih sering memperoleh pertanyaan tentang itu. Terutama, dari kawan-kawan yang sedang melakukan perjalanan lintas waktu global – antar benua. Atau, yang bermukim di negara-negara sub-tropis.

Friday, July 27, 2012

Puasa di Perjalanan, Ikuti Jam atau Matahari


Tiga hari menjelang bulan Ramadan, seorang kawan saya mengirimi SMS dari Amerika Serikat. SMS berbahasa Inggris itu kurang lebih berisi begini: mas Agus, saya dan anak saya sedang berada di kota Seattle.  Kami berencana melakukan perjalanan ke Oklahoma naik mobil pada saat bulan puasa. Anak saya memutuskan berpuasa 13 jam saja, sesuai dengan paparan buku Anda: ‘Tahajud Siang Hari, Dhuhur Malam Hari’. Tapi saya berencana berpatokan pada gerakan matahari, yang durasinya lebih panjang. Bagaimana pendapat Anda?

Saya katakan kepadanya, tidak ada masalah dengan keduanya. Baik berbuka mengikuti tenggelamnya matahari, maupun berbuka lebih awal. Karena keduanya memiliki pijakan yang jelas. Yang berbuka mengikuti matahari berdasar pada tradisi yang sahih, sedangkan yang berbuka sesuai perhitungan jam mengikuti substansi ibadah; yang akan saya jelaskan berikut ini.

Wednesday, July 25, 2012

Bercermin ke Mesir Soal Isbat yang Lancar


Saat bermukim di Kairo, Mesir, saya sempat merasakan datangnya awal Ramadan, awal Syawal, dan lebaran Haji, di tahun 2010 . Penetapan awal puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha disana sangat ‘lancar, aman dan terkendali’. Karena itu, saya kira sangat pantas kalau kita belajar dari mereka. Apalagi kita tahu, Mesir dengan Al Azharnya adalah salah satu kiblat dunia dalam keilmuan Islam. Siapa tahu kita bisa memperoleh inspirasi dalam menyelesaikan ‘masalah abadi’ yang sangat khas Indonesia ini.

Hampir setiap terdengar perbedaan penetapan waktu ibadah di Indonesia, sejumlah kalangan di Mesir menanggapi dengan ‘senyuman aneh’. Mereka rupanya tidak bisa mengerti kenapa persoalan yang di Mesir sangat simple itu di Indonesia menjadi ‘hiruk pikuk’. Dimanakah letak masalahnya?

Tuesday, July 24, 2012

Mengompromikan Hisab dan Rukyat


Agar tafakur kita tentang penetapan awal Ramadan ini menghasilkan hikmah yang bermanfaat untuk umat, saya ingin memberikan usulan yang bersifat kompromistis dalam tulisan kali ini. Bahwa, penetapan ‘awal bulan’ Ramadan dan ‘awal puasa’ Ramadan sebaiknya dimaknai secara terpisah. Bagaimana maksudnya?

Sesungguhnyalah yang menyebabkan kebingungan umat dalam perbedaan ini adalah rancunya antara ‘awal bulan’ dan ‘awal puasa’. Awal bulan adalah permulaan ‘bulan baru’ yang ditandai oleh ijtima’ alias posisi segaris antara Bulan-Matahari-Bumi. Ini sebenarnya murni wilayah Astronomi alias ilmu Falak. Dimana kedua belah pihak yang berbeda memiliki kesepakatan yang sama. Bahkan sudah sama-sama pintarnya.

Monday, July 23, 2012

Puasa Ramadan antara Tradisi dan Sains


Tentang perbedaan awal Ramadan kali ini, saya ingin mengemukakan pendapat salah seorang kawan. Ia mengatakan, bahwa perbedaan itu sebenarnya berujung pangkal  dari definisi hilal, yang memang berbeda. Ada yang mendefinisikan hilal secara tradisi, dan ada yang mendefinisikannya secara substansi. Jika didefinisikan secara tradisi, maka hilal adalah bulan sabit yang tampak oleh mata telanjang, seperti zaman Nabi SAW. Tetapi, jika hilal didefinisikan sebagai substansi, hilal adalah penanda datangnya ‘bulan baru’. Sehingga kemunculannya bisa dihitung dengan metode sains modern, tanpa harus mensyaratkan terlihat secara kasat mata.

Sunday, July 22, 2012

Mengurai Benang Kusut Penetapan Waktu Ibadah


Perbedaan yang sering terjadi dalam menentukan waktu ibadah umat Islam harus mulai diurai. Karena, ibarat benang kusut masalah ini semakin tidak ketahuan ujung pangkalnya. Lha, kalau ujung pangkalnya saja tidak ketahuan, bagaimana kita bisa mengurai keruwetan?

Penetapan waktu ibadah sebenarnya bukan hanya soal puasa, melainkan juga waktu shalat. Bahkan ayat tentang ini sangat jelas disebut Al Qur’an, bahwa shalat adalah ibadah yang ditetapkan waktunya. ‘’... Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. [QS. An Nisaa’: 103]

Namun, waktu shalat bisa diselesaikan dengan relatif mudah. Terjadi kompromi antara tradisi dengan sains secara harmonis. Dulunya, waktu shalat ditetapkan dan dijalankan sesuai tradisi Rasulullah, yakni dengan melihat posisi matahari secara kasat mata, karena memang di zaman itu belum ada perhitungan sains yang memadai.

Saturday, July 21, 2012

Bulan Sore Hari, Puasa di Esok Hari


Ramadan benar-benar bulan penuh hikmah. Bulan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas kedewasaan kita dalam beragama. Coba saja lihat, baru berada di ’ambang pintunya’ kita sudah disodori masalah sebagai studi kasus: ‘perbedaan awal Ramadan’. Rupanya, Allah sedang mengajari umat Islam agar menjadi lebih pintar dan dewasa dalam menyikapi berbagai peristiwa yang ada di sekitarnya. Dan, pembelajaran yang paling mengesankan, memang, adalah dengan studi kasus seperti ini.

Bukan hanya studi kasus, tetapi juga harus berulang-ulang! Yang kadang-kadang bisa sangat membosankan bagi murid-murid yang pandai. Atau, setidak-tidaknya yang punya kecerdasan di atas rata-rata. Masa iya sih, setiap tahun harus belajar masalah yang sama: tidak lulus-lulus. Menentukan awal Ramadan, menetapkan 1 Syawal, bahkan menyepakati Hari Raya Haji pun kita hampir selalu berbeda. Padahal, yang namanya Hari Raya Haji itu mestinya ‘tidak mungkin’ berbeda di seluruh dunia. Kenapa?

Friday, July 20, 2012

Perbedaan Membawa Hikmah


Bulan penuh rahmat telah datang! Rahmat itu, utamanya, diberikan kepada orang-orang yang menjalani puasa Ramadan dengan penuh hikmah. Karena itu, bulan Ramadan identik dengan bulan ‘berburu hikmah’. Berpuasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Atau, apalagi sekedar menggugurkan kewajiban belaka. Puasa Ramadan harus mampu mengubah kualitas diri menjadi lebih baik. Lahir dan batin.

Untuk memperoleh hikmah sebanyak-banyaknya itulah, selama Ramadan kali ini Jawa Pos dan Kaltim Pos menurunkan kolom TAFAKUR yang akan diisi oleh Agus Mustofa, mantan wartawan Jawa Pos yang kini telah beralih profesi menjadi penulis buku. Karyanya yang sudah lebih dari 40 judul buku itu dikenal sebagai serial Diskusi Tasawuf Modern yang laris manis. Anda akan diajaknya berburu hikmah dengan caranya yang khas, yakni memadukan pemahaman spiritualitas yang mendalam dengan sudut pandang ilmu pengetahuan modern.

Wednesday, June 20, 2012

Remunerasi Bikin Kerja PNS Tambah "Malas"

IndoWatch-Jakarta: Gaji kecil saja santai apalagi gaji besar. Pengamat administrasi negara dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Sofyan Effendi menyoroti pelaksanaan reformasi birokrasi yang sudah dilaksanakan instansi pusat. Menurut dia, 16 kementerian/lembaga yang telah melaksanakan reformasi birokrasi lebih terfokus pada peningkatan remunerasi.
Di daerah bahkan peningkatan remunerasi tejadi tanpa diikuti reformasi birokrasi. "Akibatnya terjadi gejala birokrasi biaya tinggi tetapi kinerja rendah, baik di instansi pusat dan daerah," ujar Sofyan di Jakarta, Minggu (20/5).
Dikatakannya, reformasi birokrasi mutlak diperlukan untuk menciptakan birokrasi publik yang berintegritas tinggi. Di samping memenuhi keperluan publik serta bersih dari praktik KKN. "Praktik KKN terjadi pada semua cabang pemerintahan, sehingga pemberantasannya bertambah sukar," ucapnya.
Untuk memberantasan praktik KKN, tambah Sofyan, perlu penindakan tegas terhadap para pelaku, dimulai dari pejabat atasan. "Yang sulit kalau pejabat atasannya ikutan KKN, sehingga tidak bisa menindak bawahannya yang korup. Itu sebabnya, korupsinya semakin mengakar karena bawahan yang korup ada dalam situasi aman (dilindungi atasannya, red)," tandasnya. (mnt/esyjpn)
sumber : klik disini

Wednesday, May 9, 2012

Perda Bernuansa Agama dan Masa Depan Demokrasi Indonesia, Sebuah Sketsa


Oleh Ahmad SuaedyHadirnya berbagai Peraturan Daerah (Perda) bernuansa agama sejak demokratisasi dan desentralisasi Indonesia paka Orde Baru telah membetot perhatian banyak kalangan. Sebagian besar mengkhawatirkan bahwa fenomena ini akan menjadi titik balik bagi demokratisasi, yaitu munculnya benih-benih diskriminasi dan pengabaian kesataraan semua warga negara di depan hukum dalam Indonesia yang menganut negara hukum, bahkan hendak mengubah Indonesia menjadi negara yang berdasarkan agama (Islam).
Kekhawatiran demikian sangat beralasan mengingat didirikannya negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945--dengan segala amandemennnya, justeru dimaksudkan sebagai dasar bagi negara demokrasi yang menjunjung tinggi kesamaan warga negara di depan hukum. Di beberapa daerah, praktik dari Perda dan aturan-aturan tersebut telah memberikan efek diskriminasi bagi pelayanan publik yang sangat nyata (Subair Umam dkk, 2007).

Monday, May 7, 2012

Apa Warisan Orang Terkaya di Dunia Kepada Anaknya?

Warren Buffet dan Bill Gates silih berganti menjadi orang terkaya di dunia. Kekayaan mereka mencapai 40 miliar dollar AS. Kita pasti bisa membayangkan setinggi langit, gaya hidup yang dapat dilakoni seseorang denganharta sebanyak itu. Apa saja bisa dilakukan. Apapun bisa dibeli. Tak ada yang mustahil didapat oleh mereka, selama masih bisa ditukar dengan uang. Dua orang terkaya di dunia, bisa berbelanja apa saja.
Tapi, bertolak belakang dengan persepsi orang, Buffet justru hidup sederhana. Tak ada keglamoran. Ia tak suka pesat berlebihan. Saking sederhannya, konon itu kerap membuat malu bawahan-bawahan Buffet yang justru punya gaya hidup dan pola membeli barang mewah. Sang majikan teryata lebih sederhana dari anak buah.

Wednesday, April 25, 2012

Kontroversi Perda Syariah (Tinjauan Etika)


Angin baru mewarnai situasi politik Indonesia, ketika reformasi tahun 1998 bergulir. Sistem politik sentralistik yang dibangun oleh Orde Baru, secara tajam dikritik habis-habisan karena telah menyebabkan jurang pemisah yang tajam antara pusat dan daerah. Muara dari gejolak ini adalah ditetapkan kebijakan desentralisasi lewat produk yuridis UU No. 2 tahun 1999 yang kemudian diperbarui dengan UU No. 32 tahun 2005.
Undang-Undang Otonomi Daerah telah memberikan kewenangan yang lebih kepada pemerintah daerah untuk mengatur tata pemerintahan dan masyarakat di daerah tersebut. Dalam perkembangannya, arus baru ini mendapatkan respon yang beragam dari masing-masing Pemerintah Daerah. Salah satu respon yang menimbulkan kontroversi adalah Pemberlakuan Peraturan-Peraturan Daerat yang berlandaskan syariat (hukum agama), dalam konteks ini adalah Islam, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Perda Syariah.

Thursday, April 12, 2012

Beragama Belum Tentu Berakhlak Baik


Apakah dengan saya beragama itu menjamin saya berakhlak baik? Saya berani menjawab tidak menjamin. Bahkan akhlak dan agama tidak berbanding lurus dalam diri saya sebagai manusia, masing-masing punya urusannya sendiri-sendiri (bahkan seringkali bentrok di bathin saya). Dibawah ini adalah sharing iman saya tentang akhlak dan agama:
Suatu malam ketika saya sedang Malas On Duty, seorang pria Jepang tergopoh-gopoh sambil memegangi tangannya. Jejak darah berceceran dari pitu masuk hingga area lobby. Rupanya telapak tangannya terbelah karena dia harus menahan pedang yang digenggam oleh seorang penjambret yang berusaha menjambret tas istrinya. 

Metamorfosa Beragama


Pemahaman, pengalaman dan keyakinan beragama itu mengalami perubahan, pertumbuhan dan bisa juga degradasi. Ini bisa terjadi pada pribadi, keluarga, masyarakat dan juga bangsa. Dalam masyarakat yang kian majemuk dan konsumtif agama mustinya menjadi tuntutan hidup yang konstruktif, bukan larut dan jadi sumber persoalan sosial. 
Waktu itu umur saya sekitar enam tahun, tinggal di Desa Pabelan, dekat candi Borobudur, Magelang. Selagi bermain-main dengan teman, saya dikagetkan suara teriakan beberapa pemuda: “Anjing...anjing....” sambil membawa tongkat untuk membunuh anjing yang masuk desa. Maka orang-orang desa itu pun pada keluar ikut membawa tongkat, dan akhirnya anjing itu tertangkap lalu digebuk ramai-ramai sampai mati. Saya melihat dengan iba pada anjing yang tak berdaya itu. Rintihan tangis anjing sebelum mati itu tetap tersimpan di benak saya yang sekali-sekali muncul. 

Monday, April 9, 2012

Kontroversi Seputar Perda Syariah

KONTROVERSI SEPUTAR PERDA SYARI'AH
Oleh: DR. Zainuddin, MA[1]
Abstrak
 Pada satu sisi kelompok Islam menginginkan aturan hukum yang berlaku di Indonesia, bernuansa syar’iah, setidaknya bagi umat Islam, karena problem masyarakat selama ini cendrung disebabkan oleh melemahnya komitmen keagamaan dan tidak tegaknya syari’at. Pada sisi lain kelompok sekuler dan non muslim tidak menginginkan adanya intervensi agama ke dalam negara. Kontroversi ini tidak tetap muncul di zaman otonomi daerah, dengan munculnya keinginan untuk menerapkan Perda Syari’ah di beberapa daerah yang berbasis Islam.
 Akar Kontroversial di atas berawal dari beberapa masalah berikut: Perbedaan Pandangan dalam Melihat Islam, Problem Sumber Hukum, Studi Hukum Islam yang Bersifat Teoritis, Kontroversi Kelompok Agamis dan Nasionalis, Kontroversi Muslim dan non Muslim.
Kontroversi ini agaknya akan terus berlanjut bila tidak dilakukan kompromi-kompromi politik atau kembali ke prinsip demokrasi yang mengedepankan nilai-nilai universal. Di samping itu dapat juga dieliminir akar persoalan yang menjadi penyebab kontroversi ini.

Sunday, April 8, 2012

Ternyata Adam dilahirkan


Perdebatan akan asal-usul manusia atau bahkan kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini masih menjadi tanda tanya besar dan diskusi panjang yang tiada habisnya. Beberapa teori ilmiah telah mencoba untuk menjawab itu semua. Akan tetapi terus mengalami keraguan dan kesangsian setelah diuji seiring perubahan waktu yang menjadikannya tidak dapat diterima lagi. Salah satunya adalah teori evolusi yang ditelorkan oleh Darwin. Konsep kehidupan yang, menurutnya, berawal dari satu spesies hingga memunculkan beragam makluk hidup seperti sekarang ini. Termasuk adanya manusia sebagai makluk yang paling cerdik.

Friday, April 6, 2012

Gara-Gara Facebook, Angka Perceraian di Bandung Tinggi


BANDUNG- Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang kecanduan update status di facebook harap hati-hati. Sebab berteman melalui facebook bisa berujung gugat cerai di pengadilan.

"(Cerai) gara-gara facebook ada. Saya sendiri pernah menangani perkaranya, banyak," tutur Humas Pengadilan Agama Bandung, Jawa Barat, Acep Saefuddin, kepada wartawan, Selasa (3/5/2011).
Acep menjelaskan, kasus cerai karena facebook sudah ditanganinya sejak 2009. Kebanyakan pasutri muda yang dilatarbelakangi kecemburuan, baik suami yang cemburu melihat akun facebook istri maupun sebaliknya. 
Kasus tersebut pernah ditangani Acep yang juga salah satu hakim di PA Bandung. Ada suami yang cemburu melihat bahasa-bahasa mesra dan halus di akun facebook istrinya. Si suami yang terbakar cemburu, akhirnya menguggat cerai istrinya.

Thursday, April 5, 2012

Buku Kontroversi,"Berdoa atau Menyuruh Tuhan"

Buku ini diawali dengan sebuah prosa panjang berjudul “Mulai Tak Percaya Tuhan?”. Di alamnya, Agus Mustofa menyinggung perilaku kebanyakan manusia yang begitu banyak berdoa dan meminta kepada Tuhan, tapi apa yang dia lakukan dalam kesehariannya tidak sejalan dengan isi doanya. Dan tepat di bagian akhir prosa tersebut, ada kalimat-kalimat yang lumayan menohok bagi saya….
Kau minta surga
Padahal perbuatanmu mengarah ke neraka
Salahkah Tuhan
Kalau doamu tak dikabulkan?
Dia adalah Dzat Yang Maha Pemurah
Yang selalu mengabulkan doa
Dan tak pernahmengecewakan hambaNya
Asalkan mengikuti caraNya
*****

Sunday, March 25, 2012

Menjemput Anak


Sudah lama menjemput anak pulang sekolah saya masukkan sebagai bagian penting kegiatan begitu waktunya tersedia. Makin lama saya makin menikmati pekerjaan ini karena kelengkapan nilainya. Ada nilai senang-senang belaka, seperti misalnya ketemu teman yang di antaranya memang membuat saya senang memandangnya. Ada yang karena kecantikannya, ada yang karena kecerdasannya, ada yang karena naluri keibuannya yang mengesankan saat menuntun putra-putri mereka. 

Ada pula nilai yang agak serius, misalnya soal pendidikan. Sebetulnya berat sekali mengantar dan menjemput anak itu setiap kali karena kerepotan teknisnya terus meninggi dari hari ke hari. Lalu lintas makin tambah padat saja dan tempat parkir makin tak ada. Setelah repot mengantar, lalu repot membiayai karena biaya sekolah juga makin meninggi.

Friday, March 23, 2012

Suami-suami Galau


Bicara soal pertemanan dunia maya seperti di Facebook, nampaknya takkan pernah ada habisnya. Selalu ada saja hal yang unik dan seru untuk dikisahkan. Baru kemarin saya menuliskan tentang masalah rumah tangga yang banyak diumbar oleh para pengguna Facebook, kini ada kisah menarik lainnya yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Seorang teman Facebook saya ternyata begitu setia membaca tulisan-tulisan saya. Ia tertarik dengan beberapa tulisan saya yang mengangkat tema pergaulan di Facebook. Sebutlah namanya Dilla (28), seorang ibu muda yang telah memiliki 1 orang anak. Dilla pun berbagi pengalamannya.

Saturday, March 17, 2012

Orang Gila

Orang gila pastilah dukucilkan oleh orang direndahkan, dicaci maki, sampai mungkin ada yang dilempari batu. Pikiran mereka seringkali tak dapat diterima oleh akal sehat manusia biasa. Mereka aneh dan selalu dianggap aneh.
Tapi cobalah kita tengok beberapa orang sukses dalam bidangnya masing - masing. Banyak di antara mereka yang pernah dicaci maki, direndahkan, dihina, atau bahkan dianggap seperti orang gila oleh orang - orang. Hal itu terjadi karena pikiran mereka memang sulit dicerna oleh orang - orang pada umumnya. Tindakan yang mereka lakukan pun kerap kali dianggap aneh oleh banyak orang. Tapi mereka tak peduli, mereka tetap yakin sepenuh hati pada pendiriannya walaupun harus dihina, dicaci maki, atau direndahkan orang banyak.

Friday, March 16, 2012

Kalau Anda Diperlihatkan Dunia Gaib, Niscaya Anda Akan Memilih Dunia Realita


Alkisah, ada orang tua bijak yang hidup di sebuah desa pedalaman, ia dan ilmunya sangat dipercaya oleh penduduk desa, sampai mereka pun percaya semua jawaban atas pertanyaan dan kekhawatiran mereka.

Suatu hari, seorang penduduk desa menemui orang bijak tersebut, lalu ia berkata dengan bingung, “Hai orang yang bijak, tolonglah aku. Sesuatu yang gawat telah terjadi padaku. Kerbauku mati dan aku tidak memiliki hewan lagi yang bisa membantu membajak sawah! Bukanlah itu adalah hal terburuk yang terjadi padaku?”

Wednesday, February 22, 2012

Bahagia itu Pilihan


Suatu ketika istri dari John Calvin Maxwell (seorang pembicara/motivator top), yaitu Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan.
Seperti biasa, sang suami duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Setelah itu, ada sesi tanya jawab. Seorang ibu mengajukan pertanyaan, "Bu Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"

Seluruh ruangan langsung terdiam. Pertanyaan bagus! Mereka penasaran menunggu jawaban Margaret.

Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak, John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia."

Saturday, February 18, 2012

Seluruh Kementerian/Lembaga Ditargetkan Mendapat Remunerasi di Tahun 2012

Pemerintah menargetkan seluruh kementerian/lembaga (K/L) bakal mendapatkan tunjangan remunerasi di 2012 mendatang. Karena itu anggaran belanja pegawai dalam RAPBN 2012 dinaikkan 18% menjadi Rp 215,7 triliun. Dirjen Anggaran Kementerian Keungan Herry Purnomo menyatakan pemerintah telah menambah anggaran dalam belanja negara untuk remunerasi seluruh K/L pada tahun mendatang.

Nasib PNS Kementrian Dalam Negeri

Yth. Bp. Menteri Dalam Negeri, Ibu Menteri Keuangan, Bp. Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Bp. Ketua DPR RI Kasus Gayus PNS Gol. III Ditjen Pajak (terlepas dari kasus korupsi pajak), bagi kami menimbulkan rasa iri, betapa makmur, enak dan dan anak emasnya PNS di lingkungan Kemenkeu dengan dukungan kebijakan resmi seluruh PNSnya dirancang berpenghasilan besar (Gaji Pokok, Tunjangan, imbalan prestasi) di semua golongan (Gol. I s/d Gol. IV). Menurut keterangan Irjen Kemenkeu, Hekinus Manao gaji dan tunjangan PNS Gol. IIIa sebesar Rp. 2,4 juta, renumerasi Rp. 8,2 juta dan imbalan prestasi sekitar Rp. 1,5 Juta, dengan demikian PNS setingkat Gayus mencapai Rp. 11 juta per bulan, inilah operasional dari Kepmenkeu No.289/KMK.01/2007, belum lagi jika dibandingkan dengan renumerasi dari lembaga lainnya seperti BPK, KPK, MA dll.

Thursday, February 16, 2012

Jangan Menjadi Batu Sandungan


Dikisahkan, ada seorang anak muda yang mempunyai temperamen tinggi. Seringkali karena hal-hal sepele, dia mudah tersinggung dan marah, bahkan bila perlu berkelahi dengan orang lain yang dianggap telah menghinanya. Orangtuanya berkali-kali menasihati agar belajar bersabar dan mau mengerti orang lain, tetapi si anak tidak menggubris dan menganggapnya sebagai angin lalu.
Suatu hari saat berkendara di jalan raya, sepeda motor yang dikendarai bersama temannya dilanggar oleh orang lain. Sifat pemarahnya pun muncul. Dengan perasaan jengkel, segera saja motor itu dikejar dan dipepet dengan tingkah sok jagoan. Merasa dirinya menang, saat menyaksikan orang tadi meminggirkan motornya, dia pun tancap gas sambil tertawa terbahak-bahak.

Saturday, February 4, 2012

Mengejar Kebanggaan


Mengejar kebanggaan memang dapat mendatangkan kerugian jika tidak diperhitungkan dengan cermat atau hanya sekedar untuk unjuk gaya. Tetapi jika semangat mengejar kebanggaan ini didasari dengan perhitungan yang cermat pasti akan mendatangkan keuntungan. Sehingga, mengejar kebanggaan itu memiliki arti serta manfaat positif, dan beberapa diantaranya adalah sebagai berikut.

Mengejar kebanggaan menjadikan kita memiliki kemauan keras dan ego. Hal itu menyalakan api motivasi dalam mengejar suatu target atau impian. Ini juga akan membuat kita berusaha mempertahankan harga diri dengan tetap berjuang dan sampai target tercapai, walaupun tak banyak dukungan dan situasi juga tidak menguntungkan.

Open Your Mind

SUATU ketika seorang mahasiswa tingkat undergraduate mengetuk ruang kerja saya di Bevier Hall– University of Illinois, Amerika Serikat (AS).

Sebagai teaching assistant di kampus itu, saya bertugas menggantikan seorang profesor yang mengajar mata kuliah consumer economics. Selain mengajar, saya juga membuat sebagian soal ujian dan memeriksanya. Dengan mimik penuh percaya diri, dia menyampaikan masalahnya. Dia menunjuk lembar jawaban soal yang terdiri atas pilihan berganda (multiple choice) yang baru saja dia terima.Nilai yang dia dapat tidak terlalu jelek,tetapi dia kurang puas dan mengajak saya berdiskusi, khusus pada sebuah soal yang dianggapnya terbuka untuk didiskusikan. Setelah membacanya kembali, tiba-tiba saya tersadar, soalnya memang konyol sekali.

Wednesday, January 18, 2012

Cinta Lama Bersemi Kembali Lewat Facebook


Sejak maraknya situs jejaring sosial seperti Facebook, Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) nampaknya ikut menjadi tren. Kalau yang melakoni CLBK sama-sama masih lajang sih tidak ada masalah, tapi yang menjadi masalah yang melakoni adalah mereka yang sudah menikah! Facebook menggoyahkan dan mengahancurkan pernikahan sungguh bukan rumor, tapi nyata, nyata, dan nyata.

Sunday, January 15, 2012

Membicarakan Masalah tanpa Masalah

Tidak dipungkiri, komunikasi yang baik akan turut menyumbang kehidupan keluarga yang bahagia. Tetapi, sikap kita sendiri atau sikap pasangan dapat membuat malas berkomunikasi. Yang salah adalah cara kita berkomunikasi, bukan komunikasi itu sendiri. Jadi, tidak ada alasan untuk akhirnya tidak mau membicarakan masalah. Agar komunikasi Anda tidak berakhir perang mulut, coba terapkan hal-hal berikut ini.

Saturday, January 14, 2012

Anggapan Salah tentang Shalat 40 di Nabawi

Sebagian jama’ah haji ada yang menggunakan kesempatan berziarah ke Madinah untuk melaksanakan shalat empat puluh kali secara berturut-turut di masjid Nabawi. Amaliah ini lebih kita kenal dengan istilah Shalat Arba’in. Ada yang sempat menanyakan pada penulis, “Saya mau tanya tentang yang namanya ARBAIN dalam kegiatan rombongan haji. Katanya disunnahkan untuk menunaikan ibadah sunnah Arbain yakni shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi. Apakah kegiatan yang dinamakan Arbain ini ada tuntunannya? Karena saya sudah membaca buku-buku yang berkaitan dengan haji & umrah tetapi tidak mendapatkan amalan sunnah seperti yang dilakukan oleh orang-orang.”

Wednesday, January 11, 2012

Ahmadiyah, Islam atau Bukan?


Saat saya bertanya kepada intelektual muda Nahdatul Ulama, Zuhaeri Misrawi, "Ahmadiyah itu Islam atau bukan?" Maka, Misrawi yang lebih populer dengan panggilan Gus Mis ini hanya mengungkap bahwa Ahmadiyah adalah salah satu sekte dalam Islam yang muncul di Qadian dengan tokohnya Mirza Ghulam Ahmad.
Dalam konstelasi Islam, Ahmadiyah memang unik. Di beberapa negara, seperti di Arab dan Pakistan, pengikut Ahmadiyah dimusuhi secara terang-terangan. Bahkan, di Pakistan, Ahmadiyah harus "keluar" dari Islam dan membentuk agama baru yang bernama Ahmadi. Dengan demikian, jika kalangan Ahmadiyah di Pakistan hendak menunaikan ibadah haji, mereka harus keluar dulu dari negara tersebut lantaran pemerintah setempat hanya memberi izin naik haji kepada yang beragama Islam sesuai yang tercantum di paspor.

Tuesday, January 10, 2012

6 Tips Agar Facebook Tak Merusak Pernikahan Anda


Memang tak sedikit manfaat yang didapat dari bersosialisasi di jejaring sosial ini. Ada yang mendapatkan jodoh, bisnis, sampai bertemu teman lama.Ancaman pernikahan kini tak hanya datang dari orang ketiga. Facebook, jejaring sosial yang populer digunakan juga bisa menjadi ancaman bagi pernikahan jika Anda melupakan beberapa rambu berikut ini.
Sepuluh tahun lalu mungkin tak terpikir internet bisa merusak sebuah pernikahan. Tapi kini, facebook dan jejaring sosial lainnya juga diam-diam menyimpan ancaman yang bisa menganggu pernikahan Anda. Tidak ada yang salah dengan aktif di facebook. Tapi untuk pasangan yang sudah menikah sebaiknya perhatikan 5 rambu ini seperti dikutip ezine.

Saturday, January 7, 2012

Daftar 18 Kementrian dan Lembaga Yang akan Menerima Remunerasi Tahun 2012


18 Kementrian dan Lembaga Yang akan Menerima Remunerasi Tahun 2012 dinyatakan sudah melakukan reformasi birokrasi dan telah dinilai oleh tim pusat. Penilaian meliputi  tahapan verifikasi, validasi, dan melakukan program Reformasi Birokrasi.
Ada tiga tahapan penerapan kebijakan remunerasi. Pertama, tahapan dimulainya reformasi birokrasi, di mana kementerian/lembaga akan mendapatkan remunerasi 40 persen. Kedua, pelaksanaan reformasi sudah berjalan dan remunerasinya 70 persen. Terakhir, reformasi birokrasi sudah berjalan baik sesuai aturan yang ditetapkan. Di sini kementerian/lembaga berhak mendapatkan remunerasi 100 persen.

Berita Terbaru