Thursday, July 21, 2011

Polling Pembaca Radar Banyumas - Tedjo-Peno Tertinggi

BANJARNEGARA-Pasangan calon Bupati Banjarnegara H Sutedjo Slamet Utomo SH MH, dan calon Wakil Bupati Banjarnegara, Drs Hadi Supeno MSi meraih hasil tertinggi Polling Pilkada Banjarnegara 2011 oleh pembaca Radar Banyumas.
Berdasar rekap data terakhir di kantor redaksi Radar Banyumas hingga Rabu (20/7) pukul 03.00 dini hari, angka yang diraih pasangan nomor urut 4 itu mencapai 42,16 persen. Pasangan yang diusung sepuluh partai itu mengungguli pasangan nomor urut 2, Budhi Sarwono-Kusumo Winahyu Diah AT dengan perolehan angka polling 39,34 persen.

    Sementara di posisi ketiga ialah pasangan nomor urut 1, H Syamsudin SPd MPd- H Toto Hardono dengan angka polling 14,36 persen. Terakhir, pasangan nomor urut 3, dr HM Yusrie-HM Najib yang meraih angka polling 4,12 persen.    
    Pasangan nomor urut 4 itu tak serta merta menjadi yang tertinggi meraih hasil polling. Pada Selasa (19/7) lalu, pasangan nomor urut 4 itu masih berada di posisi ketiga perolehan hasil polling (17,92 persen). Posisi pertama ialah pasangan nomor urut 2 (37,35 persen), posisi kedua yakni pasangan nomor urut 1 (31,49 persen). Sedangkan, pasangan nomor urut 3 ada di posisi keempat (13,23 persen).
    Bahkan, pada awal edisi Polling Pilkada Banjarnegara 2011 ini diterbitkan, konfigurasi perolehan suara para pasangan calon ini jauh berbeda dengan saat polling ini ditutup karena telah memasuki masa tenang. 
    Pada edisi ketiga, pasangan nomor urut 3 justru ada di posisi puncak dengan angka perolehan 35,71 persen. Disusul pasangan nomor urut 4 (28,57 persen), dan nomor urut 1 (21,42 persen), kemudian nomor urut 2 (14,28 persen).
    Pjs Pimpinan Redaksi Radar Banyumas Hary Agus Triono mengatakan, rubrik polling Pilkada Banjarnegara 2011 ini diadakan redaksi Radar Banyumas selama 17 hari. Redaksi memberi kesempatan kepada pembaca Radar Banyumas untuk memilih bupati pilihan mereka, dengan menandai kupon pilihan yang tertempel di halaman 1 koran ini. Kupon pilihan tersebut kemudian dikirim ke tempat-tempat yang telah ditentukan.
    Untuk penghitungan perolehan prosentase polling Pilkada Banjarnegara 2011, Redaksi menghitung akumulasi perolehan kupon setiap pasangan calon dan memformulasikannya dalam bentuk prosentase dari total kupon yang diterima. Perkembangan prosentase hasil polling yang diraih masing-masing pasangan calon itu diterbitkan di setiap edisi Radar Banyumas mulai 4 Juli 2011 sampai 20 Juli 2011.
    Rubrik polling ini diterbitkan redaksi Radar Banyumas setidaknya karena beberapa pertimbangan. Pertama, redaksi merespon keinginan pembaca Radar Banyumas. Namun, redaksi berkeinginan berpartisipasi menyosialisasikan empat pasangan calon yang mengikuti perhelatan Pilkada Banjarnegara, sekaligus mengukur seberapa besar tingkat partisipasi pembaca Radar Banyumas di Pilkada kali ini. "Semoga dengan cara seperti ini Radar Banyumas ikut berpartisipasi mengenalkan calon kepada para pemilihnya," kata Hary.
    Redaksi tak menafikkan peluang ada seorang pembaca Radar Banyumas yang kemudian lebih dari satu kali mengirimkan kupon pilihan bupati mereka. Bahkan, tak tertutup kemungkinan pula ada pendukung pasangan calon tertentu yang beramai-ramai berusaha membeli koran Radar Banyumas untuk mendapatkan guntingan kupon. "Kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada," ujar Hary.
    Bukannya menganggap remeh semua kemungkinan tersebut, namun redaksi kemudian kembali kepada tujuan awal diterbitkannya rubrik Polling Pilkada Banjarnegara 2011 ini. Rubrik ini ialah semacam peletup gairah bagi pembaca Radar Banyumas untuk ikut menyukseskan Pilkada Banjarnegara ini. 
    Pada akhirnya, fakta jurnalistik yang kemudian muncul dari rubrik polling Pilkada Banjarnegara 2011 ini, redaksi Radar Banyumas menerima kupon dari pembaca, yang sebagian besar diantara mereka (lihat Hasil Polling Pilkada Banjarnegara 2011), memilih pasangan nomor urut 4. Perhitungan berdasar kupon kiriman para pembaca Radar Banyumas itulah yang redaksi paparkan sebagai sebuah fakta kepada semua pembaca Radar Banyumas. (dis)        

sumber : klik disini

3 comments:

  1. sayang redaksi tidak mencantumkan jumlah polling yang masuk, profesi, tempat tinggal, umur, tingkat pendidikan dan lannya untuk bahan analisa.

    ReplyDelete
  2. setuju dengan sdr diatas, ini terkesan hanya jualan koran saja. dta gak bisa diambil sebagai bahan pengambil keputusan secara ilmiah, he he

    ReplyDelete
  3. Setuju! Takutnya nanti ada bupati poling, yang nglantik panintia poling, rakyatnya juga hasil poling, ich...syeyem...

    ReplyDelete

Jadilah anda yang pertama

Berita Terbaru