Thursday, February 28, 2008

Bibit Kacang Hijau yang Tak Bertumbuh

Seorang teman mengirimkan kisah ini kepada saya dan tak diketahui dari mana asalnya. Dikisahkan bahwa sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Begitu banyak yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis. Namun sesudah ujian tertulis ini, semua peserta diberi pekerjaan rumah, setiap orang diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disemayamkan.

Tuesday, February 19, 2008

Arti Politik

Seorang murid Sekolah Menengah Pertama mendapat pekerjaan rumah dari gurunya untuk menjelaskan arti kata Politik. Karena belum memahaminya, ia kemudian bertanya pada ayahnya. Sang Ayah kebetulan seorang politikus lokal menginginkan si anak dapat berpikir secara kreatif,  kemudian memberikan penjelasan cukup panjang, "Baiklah nak, ayah akan mencoba menjelaskan dengan perumpamaan, misalkan saja Ayahmu adalah orang yang bekerja untuk menghidupi keluarga, jadi kita sebut ayah adalah investor. Sedangkan Ibumu sebagai Ibu rumah tangga dan pengatur keuangan, jadi kita menyebutnya Ibu sebagai pemerintah.

Siapa Presiden Yang Paling Berhasil

SBY mengundang Gus Dur untuk makan malam di Puri Cikeas. Sambil bersantap, SBY menceritakan program-program yang telah dilakukan dan dilaksanakannya, dengan maksud agar Gus Dur mau mengakui keberhasilannya sebagai presiden. “Intinya, Gus,” kata SBY, “kenapa banyak yang tidak menghargai dan mengakui kalau saya lebih berhasil dibanding presiden lainnya...”Bosan mendengar keluhan SBY, Gus Dur langsung memotong, “Gini lho. Kalau ngukur keberhasilan presiden itu gampang kok.”

Monday, February 18, 2008

Satu Tamparan Untuk Tiga Pertanyaan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri,  kembali ke tanah air dengan sarjana lulusan mancanegara. Sesampainya di rumah ia meminta kepada  Bapaknya yang sholeh karena sadar & takut bahwa di alam akherat setiap Bapak pasti ditanya sudahkah dan bagaimana mendidik istri dan anak-anaknya agama menjadi amat merasa tertantang karena anaknya yang sarjana dari luar negeri ini walaupun cerdas namun ia arogan, nyaris munafik, suka maksiat, sulit sekali dididik menjadi anak yang menerima tauhid keislaman, sholeh, bertaqwa, sadar bahwa manusia lah yang butuh Alloh bukan sebaliknya dan mau beribadah sesuai syariat dan takut akan ajal yang buruk, siksa kubur dan neraka. Akhirnya  menuruti permintaan anaknya untuk mencari seorang  guru agama, kyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendatangkan kyai.

Berita Terbaru