Confucious (551 BC – 478 BC) bukanlah seorang tokoh agama melainkan seorang moralis atau tokoh moral. Suatu ketika ia pergi ke kota untuk sebuah keperluan. Di tengah aktifitas tersebut ia diberitahu seseorang bahwa kandang kudanya terbakar dan diminta segera pulang.
Confucious bergegas pulang. Sesampainya di rumah ia langsung bertanya, “Apakah ada orang yang cedera?” Ia sama sekali tidak menanyakan bagaimana keadaan kuda-kudanya.
Sikap Confucious menunjukkan bahwa ia lebih menghargai nyawa manusia dibandingkan harta bendanya. Confucious benar-benar mempesona semua orang yang datang membantu meredakan api kebakaran tersebut. Mereka sangat terkesan pada kepribadian Confucious. Sehingga ia dikenal sebagai tokoh moralis yang sangat menghargai keberadaan manusia lainnya.
Pesan :
Nilai moral kemanusiaan adalah menghargai jiwa manusia. Dalam semua hukum agama maupun negara pasti memiliki hukum yang mengatur perlindungan terhadap jiwa manusia. Hal itu menunjukkan betapa penting peran nilai moral kemanusiaan dalam berbagai aktifitas kehidupan kita.
Keunggulan pribadi seseorang akan sangat berpengaruh terhadap karisma dan kesuksesannya. Seberapa besar nilai moral kemanusiaan yang ia miliki mencerminkan kepribadian yang sebenarnya, terutama dalam tutur kata dan perbuatan di masa kritis atau pada saat kepentingan umum sedang terancam. “Pada saat kita mengalami masa paling kritis dalam hidup ini, dari situlah kita paling mudah untuk melihat kewibawaan seseorang,” terang William Shakespeare.
Memupuk nilai kemanusiaan di dalam diri kita dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran bahwa Tuhan YME telah menciptakan dunia dengan segala isinya hanya untuk kebaikan manusia. Meningkatkan kesadaran bahwa masing-masing diantara kita pada dasarnya saling melengkapi dan membutuhkan. Dengan demikian kita akan berusaha menyayangi dan menghargai orang-orang di sekitar kita bahkan pesaing kita sekalipun.
No comments:
Post a Comment
Jadilah anda yang pertama