Dua jam setelah mendengar berita bencana alam yang mengubur hidup-hidup ribuan warganya seorang bupati menghubungi kepala pelaksana BPBD untuk segera mengambil tindakan pertolongan. Karena hubungan lewat telepon putus dengan nada kesal bupati mendatangi rumah kepala pelaksana BPBD, berikut petikan percapakan antara bupati dengan kepala pelaksana BPBD :
[bupati ]:
Saudara sudah tahu belum di wilayah kita ada bencana alam?
[bupati ]:
Saudara sudah tahu belum di wilayah kita ada bencana alam?
[kep. bpbd] :
Sudah pak, itu bahkan sudah masuk berita TV satu jam yang lalu dan saya terus mengikuti perkembangannya detik demi detik.
Sudah pak, itu bahkan sudah masuk berita TV satu jam yang lalu dan saya terus mengikuti perkembangannya detik demi detik.
[bupati] :
Begitu caranya menyelesaikan masalah cukup dengan duduk didepan TV?
[kep. bpbd] :
Ya maaf pak, bahkan presiden telah mengumumkan sebagai bencana nasional.
[bupati] :
Sudah gila Saudara apa? sudah tahu menjadi bencana nasional malah Saudara tenang-tenang saja?
[kepala bpbd] :
Justru karena sudah menjadi bencana nasional itu pak, saya jadi tenang,....... itu artinya sudah bukan tanggungjawab saya sebagai kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah. begitu pak.
[bupati] :
Saudara benar, tapi ini semua akan menjadi bencana besar bagi Saudara!!!!
[kep. bpbd] :
Sudah tidak bisa bicara lagi dan kejang-kejang.
Nah sejak saat itu juga BPBD menjadi Badan Penanggulangan Bencana Diri, maka berhati-hatilah menanggulangi diri dari bencana yang sangat mungkin akan menimpa diri kita
No comments:
Post a Comment
Jadilah anda yang pertama