Al Qur’an bercerita tentang adanya hari pengadilan kelak. Saat itu manusia akan menerima balasan atas segala kebaikan maupun kejahatannya. Dalam cerita klasik, kita diberi gambaran tentang proses pengadilan yang berjalan secara manual. Didatangkan saksi-saksi, dan diberikan buku amalannya, serta dikalkulasi neraca pahala dan dosanya.
Namun kalau kita mau mencoba memahaminya secara saintifik, kita bakal memperoleh gambaran yang lebih menakjubkan terhadap peristiwa itu. Bahwa pengadilan itu akan berlangsung dengan sangat modern, dikarenakan adanya rekaman alam semesta terhadap segala perbuatan kita. Seluruh rekaman perbuatan kita bakal diputar ulang untuk kita saksikan sendiri. Baik yang ada di dalam otak kita, di untaian genetika sel-sel kita, maupun di alam semesta.
Ingatan di otak yang sudah terpendam lama pun bakal dibuka oleh-Nya. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut ini, bahwa saat itu manusia akan bisa mengingat segala perbuatannya dengan jelas. ‘’Pada hari itu ditampakkan segala rahasia’’ [QS. Ath Thaariq: 9] ‘’ Pada hari itu manusia teringatsegala yang telah dikerjakannya.’’ [QS. An Naazi’aat: 35].
Ya, tidak ada lagi rahasia karena hasil rekaman seluruh perbuatan bukan hanya bisa kita ingat secara personal, melainkan akan diungkapkan kepada khalayak secara terbuka. Bahkan disertai saksi-saksi yang terkait dengan peristiwanya. ‘’ …. Hari kiamat itu adalah hari dimana semua manusia dikumpulkan untuk (diadili). Dan hari itu adalah hari yang disaksikan (oleh siapa saja). [QS. Huud: 103].
Ibarat sebuah komputer dengan kemampuan tak terkira besarnya, yang layarnya bisa menampilkanwindows secara multi-tasking. Rekaman seluruh manusia bisa diakses sendiri-sendiri, maupun diakses bersama-sama. Layarnya adalah ruang tiga dimensi dimanapun kita berada, seperti saat menonton film hologram.
Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya Tuhannya. Dan diberikanlah kitab (hasil rekaman perbuatan mereka). Dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi serta diberi keputusan diantara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. [QS. Az Zumar: 69]
Proses pengadilan bakal berlangsung sangat cepat dan modern. Bukan seperti jalannya pengadilan konvensional, satu per satu dan menghabiskan waktu yang sangat lama. "Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu sendiri yang menghitung segala perbuatanmu, pada hari ini." [QS. Al Israa’: 14].
Alam semesta memang sudah merekam segala peristiwa yang terjadi di dalamnya dari detik ke detik. Rekaman itu terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang ‘mengambang ‘ di semesta, dimana pun kita berada. Setiap perbuatan kita, ternyata tak lebih dari dinamika medan gelombang elektromagnetik yang memunculkan ‘bekas-bekas’ pada ruang alam semesta. Ibarat kita sedang merekam sebuah aksi drama ke dalam keping VCD atau DVD saja layaknya.
Kenapa sekarang kita belum bisa melihatnya? Karena kemampuan mata kita saja yang terbatas. Namun, ketika tabirnya dibuka oleh Allah, manusia bakal bisa melihat dan mendengar dengan jelas seluruhnya. Hal itu diinformasikan oleh Al Qur’an: ‘’Sesungguhnya, kamu berada dalam keadaan lalai dari hal ini. Maka Kami singkapkan tabir dari pandangan matamu, sehingga penglihatanmu pada hari itu amatlah tajam.’’ [QS. Qaaf: 22].
‘’Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang zalim pada hari ini berada dalam kesesatan yang nyata.’’ [QS. Maryam: 38].
Maka, sungguh benar firman Allah, bahwa setiap saat kita selalu diawasi oleh dua malaikat yang kita kenal sebagai Raqib dan Atid itu. Dimana pun kita berada tak pernah tak diawasi. Di dalam kamar saat sendirian. Di tempat kerja dalam ruang yang tertutup. Di hotel-hotel dan tempat pertemuan rahasia. Allah selalu mengawasi kita lewat mekanisme optikal yang sangat canggih. Bahkan, bisikan hati kita pun telah didengar-Nya, karena sesungguhnya Dia sudah begitu dekatnya dengan diri kita. Lebih dekat daripada urat leher kita sendiri.
''Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.’’ [QS. Qaaf: 16]. Wallahu a’lam bishshawab.
sumber : klik disini
No comments:
Post a Comment
Jadilah anda yang pertama