Saturday, October 29, 2011

Marah

Di tengah kemelut kehidupan yang dapat menjerumuskan kita ke jurang stres, konon sering marah-marah, bukanlah pertanda baik. Berbahaya bagi kesehatan. Begitu cerita kebanyakan orang. Punya pemimpin yang sering marah-marah tidak keruan juga menyebalkan.



Pendapat umum ini dibantah Stanley Bing, penulis buku Sun Tzu was a sissy. Bing, kolomnis di majalah Fortune, memang gemar menulis buku kontroversial. Menurut Bing, marah itu sangat diperlukan dalam manajemen.

Thursday, October 20, 2011

Ikut Menikmati Hasil Kejahatan

Santer di media masa seorang perempuan berinisial (MD) telah ditangkap pihak kepolisian karena melakukan pembobolan terhadap bank Siti, tempat dia bekerja.

Telusur punya telusur, ternyata uang itu dihambur-hamburkan bersama orang terdekatnya, termasuk untuk biaya memperindah payudaranya agar terlihat seksi dan menarik.

Nah, saat ini pihak penyidik dibuat kebingungan ketika akan melakukan penyitaan barang bukti tersebut yaitu dua buah payudara hasil dari kejahatan yang dilakukan MD. Dan parahnya, payudara itu telah dinikmati olah banyak orang, sehingga orang-orang tersebut akan dikenai pasal TURUT MENIKMATI HASIL KEJAHATAN.


sumber : klik disini

Tuesday, October 4, 2011

Expedisi Jayengsari di Dieng

Ada dua sumber naskah yang dapat dirujuk untuk mengetahui aspek mitologis dalam masyrakat Dieng, yaitu Babad Dieng dan yang kedua adalah Serat Centhini. Hingga saat ini saya belum berhasil memperoleh naskah pertama. Oleh karena itu dalam paper ini saya hanya akan merujuk pada naskah kedua. Sumber lokal tertua yang mengungkapkan tentang cerita-cerita mistis di sekitar Candi Dieng adalah Serat Centhini, pupuh 83-87. Serat Centhini disusun oleh sebuah tim yang diketua oleh Pangeran Adipati Anom, kelak menjadi Sunan Pakubuwana V, pada awal abad ke 19, kurang lebih pada tahun 1815. Menurut Lombard, penulisan Serat Centhini merupakan upaya dari pihak pusat, kerajaan, untuk merangkul tradisi pinggirian dan memasukkannya ke dalam tradisi Jawa yang besar.

Monday, October 3, 2011

Time Management Atau Self Management?

Mana yang lebih penting menurut pendapat Anda; Mengelola Waktu atau Mengelola Diri? Di sekolah-sekolah management terkemuka, Time Management dibahas dalam modul khusus. Tetapi, adakah kurikulum sekolah tingkat dunia yang memiliki modul Self Management? Hal ini menandakan jika kita lebih memperhatikan teknik-teknik Mengelola Waktu daripada Mengelola Diri. Itulah sebabnya mengapa meski sudah belajar banyak, kita tidak pernah berhenti mengeluhkan tentang waktu.
Firman Tuhan menyatakan bahwa kualitas waktu seseorang sangat ditentukan oleh kualitas dirinya sendiri. Bukan sebaliknya. Meskipun seseorang memiliki waktu yang banyak, “Jika dia tidak beriman”, demikian firman Tuhan, “Maka manusia berada dalam kerugian”. Bahkan iman pun belum cukup. Jika dia tidak melakukan amal saleh, maka dia juga rugi. Artinya, bukan Mengelola Waktu yang paling menentukan hidup seseorang, melainkan ‘Mengelola Diri’. Hal ini berlaku di kantor, di rumah, dan dimana saja. Mengapa demikian? Inilah 5 faktor penentunya.

Berita Terbaru